Koran Cikarang

Berita Terbaru Hari Ini,Berita Hari Ini Terbaru,Berita Update,Lowongan Kerja Cikarang Terbaru,cikarang,waterboom cikarang,lippo cikarang,waterboom lippo cikarang,lowongan kerja cikarang,hotel di cikarang,water boom cikarang,loker cikarang,loker cikarang terbaru,cikarang listrindo,hotel bekasi

Koran Cikarang

Berita Terbaru Hari Ini,Berita Hari Ini Terbaru,Berita Update,Lowongan Kerja Cikarang Terbaru,cikarang,waterboom cikarang,lippo cikarang,waterboom lippo cikarang,lowongan kerja cikarang,hotel di cikarang,water boom cikarang,loker cikarang,loker cikarang terbaru,cikarang listrindo,hotel bekasi

Koran Cikarang

Berita Terbaru Hari Ini,Berita Hari Ini Terbaru,Berita Update,Lowongan Kerja Cikarang Terbaru,cikarang,waterboom cikarang,lippo cikarang,waterboom lippo cikarang,lowongan kerja cikarang,hotel di cikarang,water boom cikarang,loker cikarang,loker cikarang terbaru,cikarang listrindo,hotel bekasi

Koran Cikarang

Berita Terbaru Hari Ini,Berita Hari Ini Terbaru,Berita Update,Lowongan Kerja Cikarang Terbaru,cikarang,waterboom cikarang,lippo cikarang,waterboom lippo cikarang,lowongan kerja cikarang,hotel di cikarang,water boom cikarang,loker cikarang,loker cikarang terbaru,cikarang listrindo,hotel bekasi

Koran Cikarang

Berita Terbaru Hari Ini,Berita Hari Ini Terbaru,Berita Update,Lowongan Kerja Cikarang Terbaru,cikarang,waterboom cikarang,lippo cikarang,waterboom lippo cikarang,lowongan kerja cikarang,hotel di cikarang,water boom cikarang,loker cikarang,loker cikarang terbaru,cikarang listrindo,hotel bekasi

Laman

Sebanyak 167 siswa SMA/MA dan SMK di Yogyakarta tidak lulus Ujian 2012


Sebanyak 167 siswa SMA/MA dan SMK di Provinsi DI Yogyakarta tidak lulus pada tahun ajaran 2011/2012. Dari jumlah tersebut, siswa SMA/MA yang tidak lulus sebanyak 135 siswa. Sedangkan siswa SMK yang tidak lulus sebanyak 32 siswa.

"Jika dibandingkan dengan tahun lalu, SMA/MA yang tidak lulus ada kenaikan dari 116 di tahun lalu dan 135 di tahun ini," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Baskara Aji, di kantor Jl Cendana, Jumat (25/5/2012).

Sebaliknya, kata Aji, untuk siswa SMK yang tidak lulus mengalami penurunan dari 45 siswa di tahun lalu. Pada tahun ajaran 2011/2012 ini sebanyak 32 siswa.

"Jumlah total siswa SMA/MA yang mengikuti ujian sebanyak 18.802 siswa. Sedangkan siswa SMK sebanyak 23.553 siswa," kata Aji.

Mengenai adanya siswa yang tidak lengkap nilai ujian kata Aji, pihaknya akan segera mengecek ke masing-masing sekolah. Namun dari laporan sementara, siswa mengikuti ujian namun ada beberapa mata pelajaran yang diujikan siswa tersebut tidak hadir.

"Jumlahnya sekitar 30 orang. Kalau tahun lalu hanya 5 orang. Ini akan kita cari tahu apa penyebabnya mereka tidak ikut. Tapi ada pula saat ujian mereka sudah dipanggil tes masuk kerja, tapi bisa bisa sebab yang lain," katanya.

Menurut Aji nilai hasil ujian telah diserahkan pada masing-masing sekolah pada Kamis (24/5/2012). Pengumuman kelulusan akan diumumkan serentak oleh masing-masing sekolah, pada hari Sabtu (26/5/2012) pukul 10.00 WIB.

Dia menambahkan pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk pengamanan dan pemantauan pengumuman kelulusan. Konvoi pelajar dengan sepeda motor tidak diperbolehkan.

"Lebih baik dilakukan hal-hal positif seperti membagikan nasi bungkus untuk anak jalanan, kunjungan ke panti asuhan, mengunjungi guru atau kepala sekolah yang susah pensiun, kan lebih baik itu," katanya. Sumber

Hasil Ujian Nasional (UN) siswa SMA, MA dan SMK 2012


Dinas Pendidikan Sumatera Utara (Sumut) menyatakan, dua sekolah di Sumatera Utara (Sumut) tidak lulus Ujian Nasional (UN) 100 persen. Kendati begitu, persentase kelulusan siswa SMA, MA dan SMK meningkat dibanding tahun lalu.

Hal ini disebutkan Sekretaris Dinas Pendidikan Sumut, Bahaudin Manik, usai menyerahkan hasil UN kepada Kepada Dinas Pendidikan seluruh kabupaten dan kota se-Sumut di kantornya, Jl. Cut Ditiro, Medan, Jumat (25/5/2012) siang.

Dua sekolah tersebut masing-masing SMA swasta Dorome Medan dan MA di Kabupaten Langkat. Menurut Bahaudin, jumlah siswa peserta UN dari SMA Dorome Medan hanya 4 siswa, sedang MA Langkat sebanyak 11 siswa.

"Dua sekolah tidak lulus 100 persen karena jumlah siswanya yang ikut UN juga sangat sedikit," kata Bahaudin.

Namun Bahaudin menegaskan, persentase kelulusan Ujian Nasional (UN) siswa SMA, MA dan SMK meningkat tahun 2012. Dari 120.090 siswa, terdapat 394 siswa yang tidak lulus.

Rata-rata kelulusan di siswa SMA dan MA di Sumut tahun ajaran 2011/2012 mencapai 99,88 persen dari 120.090 siswa yang mengikuti UN. Sedang siswa SMA dan MA yang tidak lulus hanya 147 siswa atau 0,12 persen. Persentase kelulusan ini meningkat dibanding tahun ajaran 2010/2011 lalu yang hanya 99,79 persen dari 116.918 siswa. sumber

www.kemdiknas.co.id - Sebanyak 1.517.125 peserta Lulus Ujian Nasional 2012


Sebanyak 1.517.125 peserta, atau 99,5 persen dari total keseluruhan peserta  Ujian Nasional (UN) Sekolah Menengah Atas 2012 lulus. Kelulusan tersebut diperoleh setelah menggabungkan nilai UN murni dan nilai sekolah. Dengan demikian, sebanyak 0,5 persen, atau 7.579 siswa harus mengulang UN tahun depan, atau ikut program kesetaraan paket C.

“Tahun lalu yang tidak lulus 0,78 persen, tahun ini berkurang menjadi 0,50 persen, atau kalau jumlahnya 7.579 siswa,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, saat menggelar diskusi dengan media di Gedung Kemdikbud, Kamis (24/05).

Persentase kelulusan tahun ini jika dibandingkan dengan tahun lalu meningkat sebanyak 0,28 persen. Tahun lalu, persentase kelulusan baru 99,22 persen. Dari seluruh sekolah yang ikut ujian nasional, 87 persen di antaranya memiliki tingkat kelulusan 100 persen. Mendikbud menyatakan, masih ada empat sekolah yang tingkat kelulusannya nol persen.

Untuk sekolah-sekolah tersebut akan diberi intervensi khusus. “Itulah salah satu manfaat UN, kita bisa tahu tindakan seperti apa yang harus dilakukan jika ada sekolah yang memang benar-benar perlu dibantu,” katanya.

Dari hasil pemetaan nilai UN juga diketahui, tahun ini Nusa Tenggara Timur (NTT) masih memiliki persentase ketidaklulusan tertinggi yaitu 5,5 persen atau sebanyak 1.994 siswa, disusul Gorontalo 4,24 persen. “Dan untuk yang persentase kelulusan tertinggi berada di Jawa Timur, mengalahkan Bali yang dua tahun berturut-turut selalu tertinggi,” katanya.

Rata-rata nasional tahun ini adalah 7,8. Jika dilihat dari nilai UN murni, lanjut Mendikbud, kelulusan tahun ini adalah 96,7 persen, dan 3,3 persen tidak lulus. Ketidaklulusan tersebut disebabkan rata-rata yang kurang dari 5,5 dan atau ada satu atau lebih mata pelajaran yang nilainya kurang dari empat. Sumber

www.kemdiknas.go.id - Factor Siswa Tidak Lulus Ujian Nasional 2012


Ada dua faktor ketidaklulusan siswa dalam Ujian Nasional (UN) 2012. Nilai rata-rata yang di bawah 5,5 dan atau salah satu atau lebih nilai mata pelajaran bernilai kurang dari empat. Dari pemetaan hasil UN, diketahui sebanyak 5301 siswa atau 69,94 persen dari total ketidaklulusan adalah dikarenakan rata-ratanya tidak mencapai 5,5. Sedangkan 30,06 persen atau 2.278 siswa lainnya dikarenakan ada satu atau lebih mata pelajaran yang kurang dari 4.

"Rata-rata yang tidak mencapai nilai 5,5 atau ada mata pelajaran yang tidak mencapai nilai 4 itu bisa juga dikarenakan nilai ujian sekolah siswa tidak lengkap," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh, ketika berdiskusi dengan media di gedung Kemdikbud, Kamis (24/05).

Menteri Nuh menyampaikan, jumlah ketidaklulusan terbesar terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan 1.994 siswa atau 5,50 persen. Disusul Provinsi Gorontalo dalam jumlah persentase 4,24 persen.

Berdasarkan hasil UN ini, Kemdikbud telah memetakan kompetensi, baik untuk kepentingan publik maupun internal. Mendikbud menegaskan, kelulusan UN ini tidak serta-merta menyatakan siswa lulus sekolah. "Misalnya, ada siswa yang melakukan tindak kriminal sehabis UN, sekolah yang akan memutuskan untuk meluluskan atau tidak," ujarnya.

Selain itu, hasil UN juga mendukung pemetaan yang dilakukan guna menentukan intervensi apa yang akan dilakukan pada setiap sekolah. "Mulai dari perbaikan infrastruktur sampai bantuan untuk siswa," katanya.

Pengumuman akan dilakukan pada 26 Mei 2012. Kewenangan ada di sekolah untuk mengumumkan. Mendikbud meminta sekolah untuk mengoordinasikan pengumuman kelulusan secara positif. "Jangan sampai momen tersebut digunakan untuk yang negatif seperti coret-coret baju," katanya. Sumber

Hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2012


Hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2012 jalur undangan semula dijadwalkan akan diumumkan 28 Mei 2012. Namun, karena hasil Ujian nasional (UN) diumumkan lebih cepat, maka pengumuman hasil SNMPTN jalur undangan dimajukan hari ini, Sabtu (26/05), pukul 17.00.

"Pengumumannya bisa dilihat di www.snmptn.ac.id, dan www.its.ac.id," ujar Sekretaris Umum SNMPTN Rochmat Wahab, saat menggelar jumpa pers di Gedung Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud, Sabtu (26/05) siang. Keputusan untuk mempercepat pengumuman hasil jalur undangan ini diambil dengan pertimbangan untuk memberi waktu lebih panjang bagi siswa untuk melengkapi pendaftaran SNMPTN ujian tulis.

Hingga saat ini, kata Rochmat, masih sekitar 90 ribu pendaftar yang telah memiliki PIN, belum mendaftar online. "Kita pastikan tidak ada penambahan waktu pendaftaran seperti tahun lalu, yang diperpanjang hingga dua hari. Tahun ini, pendaftaran akan ditutup 31 Mei," katanya.

Jumlah pendaftar SNMPTN jalur undangan sebanyak 236.811 orang, termasuk di dalamnya siswa yang mendaftar untuk program bantuan biaya pendidikan Bidikmisi, yaitu 75.034 orang. Dari jumlah tersebut yang dinyatakan lulus seleksi sebanyak 53.401 orang, di dalamnya sebanyak 15.313 orang dinyatakan lulus seleksi akademik program Bidikmisi.

"Untuk program Bidikmisi, yang sekarang dinyatakan lulus, baru lulus seleksi akademik saja. Mereka akan dipanggil pada 12-13 Juni untuk verifikasi," ucap penanggung jawab teknologi informasi dan komunikasi SNMPTN, Triyogi Yuwono, yang juga Rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).

Setelah diverifikasi pada tanggal tersebut, masing-masing perguruan tinggi akan melakukan visitasi ke rumah peserta, untuk memastikan bahwa mereka layak dibantu program Bidikmisi. "Jadi ada kemungkinan jumlah penerima Bidikmisi berkurang, setelah diverifikasi dan dilakukan visitasi," tuturnya.

Kekurangan penerima Bidikmisi selanjutnya akan diisi melalui SNMPTN ujian tulis. Rochmat mengimbau, agar setiap siswa yang merasa memiliki potensi dan pantas dibantu, untuk segera mendaftarkan diri pada program Bidikmisi melalui ujian tulis. "Sekarang yang telah mendaftar ada 12 ribu orang, siapa pun yang memiliki potensi dan layak dibantu, jangan ragu mendaftar melalui Dikti," ucapnya.
Sumber